Rabu, 18 Agustus 2010

albani

albani

Adalah tukang jam yang bernama Muhammad Nashiruddin berasal dari negara Albania. Cukup sebagai bantahan terhadapnya, pengakuanya bahwa dia dulunya bekerja sebagai tukang jam dan hobinya membaca buku-buku tanpa mendalami ilmu Agama pada para ahlinya dan tidak mempunyai sanad yang diakui dalam Ilmu Hadits bahkan sanadnya terputus (tidak bersambung sampai ke Rasulullah), sanadnya kembali kepada buku-buku yang dibacanya sendiri. Dia mengakui bahwa sebenarya dia tidak hafal sepuluh hadits dengan sanad muttashil (bersambung) sampai ke Rasulullah, meskipun begitu dia berani mentashih dan mentadh'iftan hadits sesuai dengan hawa nafsunya dan bertentangan dengan kaidah para ulama hadits yang menegaskan bahwa sesungguhnya mentashih dan mentadhifkan hadits adalah tugas para. hafiz saja.

Al Albani, sebagaimana kits ketahui telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya sebagaimana dia sebutkan dalam kitabnya berjudul "Almukhtasar al Uluww; ", mengkafirkan orang-orang yang bertawassul dan beristighatsah dengan para Nabi dan orang-orang soleh seperti dalam kitabnya "at-Tawassul" . Dia, menganggap Nabi -SAW- seorang yang sesat sebagaimana ia menuduh sesat orang-orang yang bertawassul pads para Nabi dan para Wali dalam kitabnya "Fatawa al Albani". Dia juga mengkafirkan Ahlussunnah; al Asyairah dan (al Maturidiyah dalam kaset rakaman suaranya yang dibagikan oleh pengikutnya. Dialah yang menyerukan untuk menghancurkan al Qubboh al Khadlra' dan menyuruh memindahkan makam Nabi ke. luar Masjd sebagaimana dalam kitabnya "Tandzir as-Sajid' dan dia melarang umat Islam mengucapkan dalam shalat merekaAssalamu 'alayka ayyuhan-Nabiyy". Dia berkata: Katakan "Assalamualannabiyy alasannnya karena Nabi telah meninggal, sebagaimana ia sebutkan dalam kitabnya yang berjudul "Sifat shalat an-Nabi". Dia juga memaksa Ummat Islam di Palestine untuk menyerahkan Palestine kepada orang Yahudi sebagaimana dalam kitabnya "Fatawa al Albani". Dalam kitab yang sama dia juga mengharamkan Ummat Islam untuk mengunjungi sesamanya dan berziarah kepada orang yang telah mati di makamnya. Dia juga mengharamkan bagi seorang perempuan untuk memakai kalung emas dalam, kitabnya "Adaab az-Zafaaf ", mengharamkan etas Umat Islam berwudlu lebih dan satu mud dan mandi lebih dari lima mud (satu mud takarannya sama dengan dua telapak Langan ukuran sedang), perkataannya ini dikutip oleh "Majattah at¬Tamaddun", Juga mengharamkan Umat Islam membawa Subhah(Tasbih) untuk berzikir sebagaimana dipaparkannya dalam kitabnya "Silsilah al Ahadits adl-Dha'ifah", mengharamkan Ummat Islam melaksanakan solat tarawih dua puluh raka'at di bulan Ramadan sebagaimana ia katakan dalam kitabnya "Qiyam Ramadhan". Dia juga mengharamkan umat Islam melakukan shalat sunnah qabliyali jum'at sebagaimana disebutkan dalam kitabnya yang berjudul "al Ajwibah an-Nafah". sebagaimana umum diketahui, ia juga mengharamkan membaca al-Qur'an untuk orang-orang muslim yang telah meninggal dunia dan juga mengharamkan perayaan maulid Nabi, mengharamkan ziarah ke makam, Nabi Dan melarang mengucapkan lafazh "Sayyidina" untuk Nabi dan menganggapnya bid'ah clan pelakunya seorang mubtadi'.

Ini adalah sebagian kecil dari sekian banyak kesesatannya, kami hanya menyebutkannya secara ringkas karena perkataan-perkataan tersebut jelas-jelas mendustakan al-Qur'an, Sunnah dan ijma' sehingga tidak memerlukan banyak tambahan penjelasan lagi. Ini adalah bukti bahwa al Albani hanya ingin mengikuti hawa nafsunya pangkat dan harta. Bagi orang yang tahu, jelas bahwa al Albani adalah "" seburuk buruk Wahhabiyah (Wahhabiyah adalah agama yang banyak dibantah oleh ulama mazhab empat) pada masa kini. Alhamdulillah banyak para Ulama dan para ahli hadits yang membantahinya, di antara mereka adalah:

1. Muhaddits Syam Syekh Abd Allah al Harari
2. Muhaddits Maroko Svekh Abd Allah alGhumari
1 Muhaddits India Syekh Habib al-Rahman al Azhami
4. Mantan. Menteri Urusan Agama dan WakafEmiriyah Arab Bersatu Muhammad ibn Ahmed al Khazraji
5. Mantan Ketua MUI Propinsi DKI Jakarta K.H. M. Syafi'i Hadzami
6. dan banyak Ulama ulama lainnya.
Nasihat kami bagi seluruh umat Islam untuk tidak membaca kitab-kitabnya dan tidak merujuk kepada tashih dan tadh`ifnya dalam hadits. Justru kewajiban syar'i adalah melakukan tahzir terhadapnya dan terhadap karangan-karangannya den-ti membela Islam dan Muslimin.


...........
Teman2 seaqidah mohon doanya agar saya bisa merampungkn buku ini segera :

Membongkar Kesesatan Salafi
( Study analisis pemikiran kelompok yang mengatasnamakan diri mereka salafi )


I.Muqoddimah……

Kata pengantar :

Ust. AL-Allamah Syafii Umar Al-Qodiriyyah (ulama ternama kota Medan)
Tengku zulkarnen (MUI Pusat)
Prof. .Ramli (dosen penulis dan ketua komisi pendidikan MUI-SU)
Prof. Fadil lubis (Rektor Iain-Medan)
Prof. Hatta (Ketua MUI Kota Medan)

III.Sejarah Singkat kelompok Salafi di dunia

A. Asal-usul Salafi
B. Tokoh-tokoh pendiri Salafi
C. Perkembangan pesat Salafiyyin di dunia
D. Kekerasan dan kebrutalan kelompok salafi di dunia
E. Salafi pemecah belah umat
F. Salafi Jihadi dan beberapa aksi terorisme di Indonesia

II. PEngertian Salafi

A. Pengertian Salafi dari segi bahasa dan Istilah
B. Salafi dan Salafuh Shalih
C. Salafi dan Ahlussunnah Waljamaah
D. Pengakuan Salafi bahwa mereka kelompok yang selamat

IV. Kesesatan Manhaj Salafi

A. Kesesatan dalam Ilmu kalam
B. Kesesatan dalam memahami ayat mutasyabihat
C. Kesesatan dalam ilmu fiqh
D. Kesesatan memehami ilmu Tasawwuf dan tarekat
E. Ogoisme dan kegemaran memvonis salafiyyin
F. Pemurnian sirik, khurafat, perdukunan oleh kelompok salafi

V. Pandangan-pandangan ulama

A. Pendapat Ulama-ulama Mazhab
B. Pendapat Ulama-ulama Haramain
C. Pendapat Muhaddist abad ini Syekh Harari
D. Penolakan-penolakan Ulama terhadap salafi
E. Sikap kita

VI.Penutup

A.kesimpulan

B.Saran-saran

Daftar Kepustakaan

Riwayat Hidup penulis

Foto-foto sejarah

Bukti-bukti otentik

-Salafi palsukan kitab Ibanah Imam As`ari

-Salafi palsukan kitab tafsir As-showi

--salafi cetak ulang fathul bahri imam ibnu hajar dan memanipulasi sekehendaknya
bisa saya buktikan semua in !!!!

Kebiasaan masyarakat kita

Kebiasaan masyarakat

Di dalam shalat :

• .kebiasaan meletakkan tangan setelah takbirotul ihrom.

Mengenai hal tersebut terdapat perbedaan ulama di dalamnya. Dalam kitab kifayatul akhyar juz I halaman :113.

“Dan disunnatkan meletakkan kedua tangannya di bawah dada,hal ini telah diriwayatkan oleh Ibnu khuzaimah di dalam sohinya dan pendapat orang/dikatakan orang :meletakkan keduanya di bawah pusat,kemudian berkata ibnu munzir :kedua-dua cara itu sama saja”
Sedangkan dalam mazhab imam syafi`i yang afdhol adalah meletakkanya di bawah dada, di atas pusat, agak condong ke sebelah kiri seperti memegang hati.
(i`anatuttholibin, juz I,hal :135)

Dlm hasyiyatul baijuri :

قوله ان يكونان تحت صدره وفوق ستره اى ما ئلا الى جهة يسا ره لان القلب فى جهة اليسار

Dan bisa kita lihat dalam kitab-kitab lainya karya ulama besar kita,yaitu :
• Hasyiyatul jamal ala` syarhil manhaj – H. 401
• Hasyiyatul barmawi ala` syarhil ghoyah – H. 71
• Nihayatuzzain H. 59
• Bujayrimi alal khatib juz II- H. 48

Menepuk pundak :
Sering kita temukan sat seseorang masbuq dan dia ingin berimam dengan temannya atau orang lain, dan dia pun menepuk pundak temannya tersebut.
Hal ini belum ditemukan dalam sejumlah kitab para ulama, karena walaupun menepuk pundaknya dgn pelan, tetap akan mengganggu /mengagetkan org yg sholat tersebut.




Haul

Dasar dalil haul :

عن الواقدى قال :كان النبى يزور شهداء احد فى كلى حول واذا بلغ رفع الصوته فيقول :سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبي الدار.ثم ابو بكر يفعل مثل ذالك ثم عمر ثم عثمان رواه البيهقى


Bolehkah bertawasul dgn para nabi atau orang sholeh yg telah wafat ?

Tawassul nabi Muhammad dengan haknya sendiri,dgn para nabi,dan hak orang-orang sholeh :
Dalam biografi Fatimah Binti Asad, ibunda Ali Bin Abi Tholib,bahwasanya ketika beliau meninggal(sebelum jasadnya dimasukkan ke liang lahat) rosul mendoakannya :ya allah yg menghidupkan dan mematikan.yang hidup dan mati.ampunilah ibu fatimah binti asad dan sampaikanlah hajinya, luaskanlah kuburanyya dengan hak nabimu,dan nabi-nabimu sebelum aku, sesungguhnya engkau maha pengasih.
Lantas beliau sholatkan dgn empat takbir.kemudian rosululah,al-abbas dan abu bakar memsukkanya ke liang lahat(H.R. Thabroni dlm kitab al-kabir dan al-ausath)
Dalam riwayatnya terdapat nama Rauh bin shalah, salah seorang perawi yg diakui tsiqohnya oleh Ibnu Hibban dan Hakim, walaupun ada yang melemahkannya, sedangkan para perawi yang lainnya shohih ( kitab majmu` al-zawaid, jilid 9, hal 257)

Sebagian ulama memang mempersoalkan tentang rauh bin shalah, namun ibnu hibban mencantumkannya seorang tsiqat, dinyatakan pula oleh Al-hakim: dia itu tsiqat dan terpercaya.


Maka kedua ahli hadist ini sepakat menshahikan hadist tersebut.begitu juga al-haistumi (kitab majmu` al-zawaid), hadist tersebut diriwayatkan pula oleh al-dailamy dan abu Nu`aim.
Dengan demikian, sebenarya berbagai jalur sanad tersebut satu sama lainya saling menguatkan dan memperkokohnya .

Qunut

Kebiasaan qunut dalam masyarakat dan lain sebagainya dapat dapat anda baca di kitab-kitab Imam Syafii atau Syafiiyahnya, yang pasti fatwa mereka dapat dipertanggung jawabkan di dunia dan akhirat, jadi sudahilah perselisihan yg negativ ini, karena ini semua adalah salah satu cara yg halus yg digunakan musuh-musuh islam (Yahudi dan Nasrani).

TAHLILAN/YASINAN

PEMBELAAN AHLUSSUNNAH

Pembelaan kami terhadap amal yang dituduh bid`ah yang sesat :

Insya Allah disini saya akan membahas dasar dalil amal atau pekerjaan yang sering dikerjakan dimasyarakat kita selama ini, dan dituduh oleh segelintir kelompok bahwa amalan-amalan masyarakat tersebut adalah bid`ah yang sesat.

Dalil zikir berjama`ah habis sholat :

Di dalam Al-Qur`an Allah menyuruh umatnya untuk berzikir sebanyak banyaknya, tanpa ada batas ruang maupun tempat, baik itu di dalam kelas, kamar belajar, bahkan di dalam kamar mandi saja boleh kita berzikir akan tetapi di dalam hati saja, terlebih lagi setelah kita melakukan ibadah yang paling agung, yaitu sholat.

Dzikir berjama`ah secara bersama-sama disebut dalam bahasa arab `Halaqoh Dzikir`. Halaqoh Dzikir ini dipuji oleh nabi Muhammad SAW sebagai sebuah taman surga, yang mana setiap kaum muslimin justu diperintahkan untuk menngabungkan diri bersama mereka jika menemui Halaqoh tersebut di mana pun berada.
Hadist Nabi Muhammad SAW tersebut berbunyi :

اذا مررتم برياض الجنة فارتعوا, قيل وما رياض الجنة يارسول الله ؟ قال حلاق الذكر (رواه الترمذي وهو حسن صحيح )

Dalam bahasa Arab kata Halaqoh berarti duduk melingkar berkeliling ( seperti melingkarnya bentuk cincin), atau persis seperti orang yang sedang duduk bermusyawarah. Adalah sangat tidak mungkin jika duduk berkeliling dalam sebuah halaqoh seorang diri, dan maksud text hadist itu tidaklah seperti yang dipahami orang-orang salafi yaitu mereka berfaham bahwa maksudnya adalah halaqoh ilmu, karena tidak seperti itu yang diterangkan imam-imam hadist selama ini.

Adalah Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bekata : sesungguhnya berzikir dengan bersuara setelah selesai sholat telah ada di zaman Rosulullah, karena aku mengetahui (telah) selesainya para sahabat sholat berjama`ah ketika aku telah mendengar suara zikir berjama`ah (dari) mereka
Kemudian gembongnya salafi sendiri yaitu Ibnu Taimiyah sendiri mengakui adanya dzikir jahar ini pada masa rasulullah di dalam majlisnya Rasulullah SAW dalam kitabnya Al-Fatawa Al-Kubro jilid 1 hlaman 161 sebagai berikut ;
(kami salin terjemahannya, jika kurang yakin silahkan buka ke sumber aslinya)

“Dalam Shahih Bukhori Muslim dari Ibnu Abbas Radhiyalahu `anhu sesungguhnya mengangkat (meninggikan) suara dalam berdzikir ada dilakukan pada majelis Rasulullah SAW dengan Lafadz : “Kami mengetahui shlatnya Rasul telah selesai dilakukan (di Mesjid) dengan mendengar suara Takbirnya (lafadz zikir Allahu Akbar) yang terdengar kuat sampai ke rumah Ibnu Abbas Radhiyalahu `anhu “

Kemudian kami kuatkan lagi Hujjah kami dengan Hadist riwayat Imam Muslim, Turmuzi, Ibnu Majah, dari Sa`id Al-Khudri dan Abi Huroiro r.a. kedua sahabat ini menyaksikan Rasulullah bersabda:


لا يقعد قوم يذكرون الله الا حفتهم الملائِكَة وغشيتهم الرحمة نزلت عليهم السكينة وذكرهم الله فيمن عنده


وروى ابو داود عنه انه صلى الله عليه وسلم قال لان اقعد مع قوم يذكرون الله تعالى من صلاة الغداة حتى تطلع الشمس احب الى من ان اعتق اربعة من ولد اسما عيل

Maka betapa merugilah orang yang tidak mengerjakan salah satu sunnah ini, Bahkan Ibnu Taymiyah mengemukakan lagi pendapatnya yang membolehkan hal tsb, dalam Fatawa Al-Kubro (Darul Kutubil Ilmiyah)- jilid 1 bab Sunnah Dan Bid`Ah, masalah yg ke 212-hal 53 :

۲ - مسألة : في فقراء يجتمعون يذكرون ويقرأون شيئا من القرآن ثم يدعون ويكشفون رؤوسهم ويتضرعون وليس قصدهم بذلك رياء ولا سمعة بل يفعلونه على وجه التقرب إلى الله فهل يجوز ذلك أم لا ¿
الجواب : الحمد لله رب العالمين الإجتماع على القراءة والذكر والدعاء حسن مستحب

Selain itu zikir berjama`ah setelah sholat ini merupakan syi`ar bagi kita, yang mana sekarang banyak orang tidak mau peduli dengan dalil-dalil orang-orang yang melakukan suatu ibadah, sehingga dia atau mereka merasa benar sendiri.


Akan datang pembahasan tentang kata Sayyidina di dalam sholat.....

Oleh :

M. Hanif As-Syafi`i

Mahasiswa Ushuluddin program Internasional.
SALAFI DALAM TIMBANGAN

Arti Salaf

Yang dimaksud dengan salafiyyin menurut mereka sendiri (kalangan salafi)- sekalipun kita akan membahas dan menyelidiki kebenaran ini nantinya, ialah mazhab salaf. Paham ini timbul pada abad 4 H, dari kelompok ulama Hambali dan mereka menaganggap bahwa ini adalah pendapat Imam Hambal yang menghidupkan paham salaf dan menolak semua paham yang lain. Kemudian paham ini timbul kembali pada abad 7 H yang dipelopori Ibn Taimiyah, yang menimbulkan kegoncangan umat dengan pemikirannya yang menghukum kafir bagi mereka-mereka yang tidak sependapat dengannya. Lalu pada abad 12 H paham ini kembali timbul, dihidupkan kembali oleh Muhammad bin Abd Wahhab di Jazirah Arabiyah dengan semangat kembali ke paham Salaf dan telah menimbulkan berbagai fitnah dan peperangan dengan umat dan ulama pada masa itu.
Pembahasan mereka seputar masalah tauhid, persoalan ayat-ayat mutasyabihat dan yang lainnya. Masalah ini mulai muncul pada abad 4 H, mereka mengatakan bahwa ini pendapat Imam Ahmad Bin Hambal, sekalipun sebahagian ulama-ulama Hanabilah atau Hambaliyah menolak hal ini.
Pertentangan hebat terjadi antara kelompok ini dengan pemahaman Asy’ari dan Maturidi yang mendominasi paham umat Islam dalam keyakinan. Baik paham salafiyah ataupun Asy’ari dan Maturidi sama-sama menganggap kelompoknya berpaham salaf yang sebenarnya.

Manhaj Salafiatau salafiyah

Kelompok Mu’tazilah mengambil pola menetapkan akidah dengan kaidah-kaidah falsafah yang beroreantasi pada Mantiq Yunani dengan menempuh jalan falsafah seperti perdebatan dan munazharah. Hal ini juga berlaku pada kelompok Asya’irah dan Maturidiyah . Sementara kaum salafi menolak semua cara berfikir ini, mereka ingin mengemabalikan masalah akidah pada periode sahabat dan tabi’in dengan al-Kitab dan as-Sunnah.
Ibn Taimiyah dalam risalah Ma’arijil Wushul menerangkan kelompok-kelompok yang memahami aqidah. Pertama, Ahli falsafah, kedua, Mutakallimin (Mu’tazilah) yang mereka itu mendahulukan cara berfikir dengan Istidlal ‘Aqliyah daripada al-Qur’an, mereka mentakwil sesuai dengan akalnya sekalipun mereka tidak keluar dari aqidah al-Qur’an, ketiga, adalah kelompok yang meneliti kandungan dalam al-Qur’an tentang masalah-masalah akidah untuk difikirkan lantas beriman dengannya, dan seluruh apa yang ada dalam al-Qur’an diambil bukan sebagai dalil untuk menerangi atau mendukung akal tetapi bahwasanya al-Qur’an itu mengandungi ayat-ayat Ikhbariyah yang wajib diimani seluruhnya tanpa menggunakan istimbat akal. Inilah kelompok al-Maturidy yang menggunakan akal untuk menjadi dalil atas akidah-akidah al-Qur’an. Keempat, mereka yang beriman dengan al-Qur’an baik akidahnya dan dalil-dalilnya tetapi mereka masih juga menggunakan dalil-dalil akal sebagai tambahan dalil-dalil al-Qur’an dan As-Sunnah . Kelompok ini adalah kelompok Asya’irah.
Ibn Taimiyah menyatakan bahwa Manhaj Salaf tidak termasuk dalam kelompok yang empat ini. Tetapi merupakan kelompok tersendiri. Menurutnya persoalan akidah mesti diambil dari Nash. Dalil-dalilnya juga mesti dari Nash. Kelompok Salafi ini tidak percayadengan akal karena akal dapat menyesatkan. Berbeda dengan Nash karena dia adalah wahyu yang diberikan kepada Rasulullah Saw. Mereka menganggap bahwa kaidah-kaidah aqliyah adalah bid’ah dalam Islam yang tak pernah dikenal pada masa sahabat dan tabi’in. Kesimpulannya bahwa mazhab salaf menurut gambaran Ibn Taimiyah ialah mengenal akidah dan hukum-hukum serta seluruh yang berkaitan dengan itu haruslah dari al-Qur’an dan Sunnah dan tidak ada tempat bagi akal untuk menyokongnya .

Al-Wahdaniyah (keesaan Tuhan)

Dalam pandangan salafi Wahdaniyah adalah dasar pertama dari Islam merupakan kebenaran yang tidak dapat dibantah. Mereka mentafsirkan keesaan Tuhan ini dengan yang telah diyakini oleh kaum muslimin secara umum, tetapi mereka tidak sepakat dengan Jumhur kaum muslimin dalam beberapa hal yang mereka anggap sebagai kesyirikan, seperti bertawassul kepada hamba-hamba Allah, menghadap kebatu nisan ketika berdoa ke kuburan Nabi dan Wali, mereka bverpendapat semua ini adalah kesyirikan. Inilah defenisi mazhab salaf menurut mereka. Sedangkan Wahdaniyah menurut ulama Islam terbagi tiga, pertama Tauhid Zat, kedua Tauhid Sifat, ketiga Tauhid Af’al.
Ibn Taimiyah menggambarkan lagi bahwa mazhab salaf mengakui apa yang tertera dalam al-Qur’an dan Sunnah tentang sifat-sifat Allah secara zahirnya seperti al-‘Alim, al-Hakim, Ghadhab, Istiwa’ ‘alal ‘Arsyi, Yad, Wajah. Mereka menetapkan bahwa Allah bersemayam (Istiqrar alal ‘Arsyi). Tanpa takwil dan tafsir dipahamkan hanya sebatas zahirnya saja. Tuhan mempunyai Yad tapi bukan seperti Yad manusia. Inilah pendapat salaf menurut Ibn Taimiyah. Mentakwil menurut mereka adalah mentahrif (merobah-robah) al-Qur’an.
Jelasnya menurut Ibn Taimiyah tentang ayat atau hadits yang mutasyabihat yang utama adalah di tafwidh (diserahkan maknanya yang hakiki kepada Allah SWT). Contoh firman Allah yang mengatakan “Yadullah fauqa Aydihim”,


Salah Satu Paham Ibn Taimiyah
Bahwa Allah mempunyai Yad (tangan) tapi bukan seperti tangan makhluk.
‘Yad (tangan) itu di atas tangan manusia’.

Paham Salaf As-Sholeh sebenarnya
Bahwa pengertian Yad tidak bisa diartikan dan hanya Allah yang mengetahuinya. Diserahkan pengetahuan itu kepada Allah SWT dan tidak ada pentakwilan.

Kesalahan atau kesesatan Ibnu Taymiyah dan kelompok salafiyah
Mereka mengganggap sifat-sifat allah itu harus di tafwidh (diserahkan maknanya yang hakiki kepada Allah SWT), tapi tafwidh mereka sama sekali berbeda dengan tafwidnya para ulama Salaf As-Sholeh yang sebenarnya, tafwidh yanb benar ialah..bukan sesat seperti mereka
Make takwil tp bagiyang benar mampu akan tetapi tdk semuanya, silakan rujuk kembali ke tafsir ibnu katsir yang asali diantaranttya ada di perpustakaan iain dan telah bebbentuk manuskrip, inbnu kastir yang dicetak pihak Saudi atau percetakan orang-orang salafi di Indonesia.

Wahdaniyah fil ‘Ibadah

Menurut mereka pemahaman wahdaniyah fil Ibadah ini adalah seorang tidak memaksudkan beribadah kecuali hanya karena Allah, keyakinan ini membawa kepada dua kemestian
Pertama, Allah adalah Esa dan tidak ada satupun yang mempunyai sifat ketuhanan kecuali Allah. Dan barang siapa yang mensekutukan Allah dalam Ibadah sesungguhnya dia telah menjadi musyrik dan barang siapa yang menyamakan antara makhluk dan khaliq dalam ibadah maka samalah dia dengan menganggap ada Tuhan selain Allah sekalipun dia meyakini keesaan Allah. Karena orang musyrik Arab dahulu itu tetap mengakui bahwa Allah SWT Esa dan pencipta langit dan bumi seperti firman Allah SWT : Walain Saaltahum Man Khalaqas samawati wal Ardh layaqulannallah. Artinya dan jika engkau (Muhammad) bertanya kepada mereka siapakah yang menjadikan langit dan bumi, pasti mereka akan mengatakan Allah. Mereka tetap musyrik walaupun mereka meyakini Allah sebagai pencipta langit dan bumi karena mereka itu mengibadahi yang lain bersama Allah.
Kedua, pengibadahan kepada Allah harus sesuai dengan syari’at melalui Rasulullah Saw. Dan kita tidak beribadah kepada Allah dengan yang wajib, yang sunnah atau yang harus yang dimaksudkan untuk keta’atan kepada Allah. Ibn Taimiyah mengatakan berdoa adalah termasuk dalam ibadah maka barang siapa yang berdoa kepada makhluk baik yang telah mati atau yang hidup dan melakukan istighatsah kepada mereka berarti ia telah membuat bid’ah dalam agama, dan menjadi seorang musyrik. Dan barang siapa memohon kepada Allah dengan perantaraan makhluk atau bersumpah atas nama Allah dengan makhluk maka dia telah menjadi seorang pembid’ah.
Ibn Taimiyah membangun mazhab salafnya dengan tiga perkara :
1. Melarang bertaqarrub kepada Allah dengan perantaraan orang-orang soleh dan para wali.
2. melarang Istighatsah dan bertawassul kepada orang mati dan hidup.
3. melarang menziarahi kuburan orang soleh, para wali dan Nabi-nabi.
Pemikiran Ibn Taimiyah ini mendapat keritikan oleh beribu-ribu ulama Ahlussunnah wal-Jama’ah hingga zaman sekarang.
Pada abad 12 H lahirlah pemikiran wahabi yang dipelopori oleh Muhammad bin Abd Wahab wafat tahun 1787 M di Arabiyah. Aliran pemikiran beliau tidak ada bedanya dengan Ibn Taimiyah bahkan lebih sempit lagi sehingga dapat dikatakan beliau menghidupkan kembali pemikiran Ibn Taimiyah yang telah mati berabad-abad. Persoalan yang diangkat tidak ada bedanya dengan apa yang diangkat Ibn Taimiyah.
Di Indonesia paham ini telah memasuki areal dakwah Ahlussunnah Wal-Jama’ah bermula dari pergerakan Paderi di Minangkabau sekitar tahun 1802 M bersamaan dengan pulangnya Haji Miskin dan kawan-kawannya dari menunaikan ibadah haji, mereka itu digelar dengan “harimau nan salapan”. Hanya orang belum mengenal akan ajaran itu, mereka dinamakan kaum paderi, berpakaian serba putih, mereka mengadakan perombakan masyarakat secara radikal, dan dalam banyak hal menggunakan kekerasan, sehingga terjadi peperangan antara mereka dengan pemerintahan kolonial Belanda, yang menggunakan kesempatan itu dengan dalil membantu adat penduduk asli untuk melebarkan sayap penjajahannya. Sesudan daerah Sumatera Barat itu diduduki Belanda, ajaran salaf yang dibawa oleh kaum paderi, diteruskan oleh ulama-ulama, yang ketika itu dinamakan kaum muda, terutama dipelopori oleh syekh Muhammad Abdullah Ahmad (1878-1933), syek Haji Abdul Karim Amrullah (1879-1945), syekh Muhammad Jamil Jambek (1860-1947), syekh Muhammad Ibrahim Musa Parabek (1884-1963), syekh Haji Muhammad Thaib Umar (1874-1920) dan lain-lain, dalam bentuk ceramah, pengajian, madrasah dan sekolah, terutama pesanteren-pesanteren yang dinamakan “Sumatera Thawalib). Disamping itu penyiaran dilakukan dengan pengiriman guru-guru keseluruh Sumatera dan menertibkan majallah-majallah, seperti al-Munir (1918), dibawah pimpinan Zainuddin Labai al-Janusi, tokoh-tokoh lain dengan al-Bajan, al-Imam, al-Basyir, al-Ittiqan, dan lain-lainnya.



Sikap kita

Oleh karena ajaran salafi ini begitu sempit/selalu textual tanpa kenal kompromi maka jelaslah kesesatan mereka,mereka mengkafirkan/membid`ahkan orang-orang yang tidak ikut manhaj mereka,pada awal mereka menguasai Saudi Arabia, 60 ulama syafi`iyyah dibunuh oleh mereka karena melakukan hal-hal yang dianggap mereka bid`ah/sesat,seperti tahlil,takhtim,istighotsah,maulid,zikir jama`ah dll.
Mereka begitu membabi buta terhadap golongan selain mereka sehingga banyak ulama diusir oleh mereka ketika mereka berkuasa(mereka mendapat dukungan dari raja su`ud yang telah merampas kerajaan Saudi Arabia dari kerajaan turki utsmani)

Bisa dirUJUK KESEMUA KITAB-KITABNYA, di rumah ust.syafii umar lubis

bahan seminar ust syafii umar

MEMPERTAHANKAN ASWAJA DITENGAH TERPAAN AHLUL BID’AH

(OLEH: AL- USTAZ M.SYAFI’I UMAR)




1.A. LATAR BELAKANG

1- DEFENISI ASWAJA


A- POKOK-POKOK KEYAKINAN ASWAJA(MU’TAQOD)
1-ILAHIYYAT
2-NABAWIYYAT
3-SAMA’IYYAT
B- ULAMA-ULAMA ASWAJA

1- AHLI HADIS
2- AHLI FIQIH
3- TASAWWUF
4- AQIDAH (MUTAKALLIM)
5- AHLI BAHASA (SASTRA)
6- AHLI TAFSIR

C- ASWAJA DAN FAHAM-FAHAM DILUARNYA

1- JABARIYAH
2- QODARIYAH
3- MU’TAZILAH
4- MURJI’AH
5- SYI’AH
6- KHOWARIJ
7- MUJASSIMAH(MUSYABBIHAH)
8- WAHHABIYAH
9- AHMADIYAH
10- JIL



2- B . AHLU SUNNAH VERSUS WAHHABI SALAFI.

1- AQIDAH WAHHABI TENTANG TAUHID TERBAGI 3:
a- ULUHIYYAH
b- RUBUBIYAH
c- ASMA WA SIFAT
2- WAHHABI MENSYIRIKAN ORANG YANG BERTAWASSUL,ISTIGHOSAH DAN TABARRUK
3- WAHHABI SALAFI TIDAK MENERIMA MAJAS DALAM AL-QUR’AN DAN ASSUNNAH


3- C. WAHHABI SALAFI DAN MASALAH FURU’

1- MASALAH HADIYAH FAHALA
2- ZIARAH KUBUR
3- SHOLAT DIMESJID YANG ADA KUBURAN DIDEPANNYA
4- MAULID NABI
5- ZIKIR BERJAMAAH MEMAKAI BIJI TASBIH
6- ISBAL
7- YASINAN
8- TALQIN MAYYI



4- D. BANTTAHAN ASWAJA TERHADAP FATWA-FATWA WAHHABI SALAFI
5- E. KESIMPULAN


1.A . BID’AH DALAM PANDANGAN ISLAM
1- DEFENISI BID’AH

1- BID’AH SECARA ETIMOLOGIS
2- BID’AH SECARA TERMINOLOGIS
2- ADAKAH BID’AH HASANAH?

1- PENGERTIAN HADIS KULLU BID’ATIN DHOLALAH
2- LAFAZ KULLU WAL KULLIYYAT

KEBOHONGAN AL-ALBANI

NASHIRUDDIN AL-ALBANI

B. KEBOHONGAN AL-ALBANI

Adalah seorang tukang jam yang akhirnya dipopulerkan orang sebagai ahli hadis katanya. Benarkah?! Hal ini perlu dicermati oleh yang cinta ilmu dan kebenaran melihat sisi gelap dari orang yang dianggap paling punya otoritas dalam mendhoifkan dan menshahihkan hadis ( baca tad’if dan tashih). Al-Albani ini pun telah banyak menghiasi kata-kata para ulama kontemporer hari ini, mahasiswa dan orang awam. Mereka sering menganggap al-Albani mempunyai otoritas khusus dalam mendho’ifkan dan menshahihkan suatu hadis. Dengan dua bukunya yang terkenal yang katanya bestseller itu : silsilatul al-hadis ad-dhaifah. Tapi jangan keliru pada al-Albani ini, ada sederetan ulama yang menolak pendapatnya karena fatwa-fatwanya yang dianggap menyimpang dari Islam. Diantara fatwa-fatwa yang menggemparkan itu adalah :

1. Haram berwuduk dengan air lebih satu mut dan mandi lebih dari satu so’,
2. Haram memakai biji-biji tasbih
3. Haram perempuan memakai perhiasan emas
4. Haram melakukan I’tikaf kecuali pada tiga mesjid( Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Aqsho)
5. Haram sembahyang Tarawih lebih dari 11 raka’at.
6. Haram puasa hari Sabtu walaupun bertepatan dengan hari Arafah
7. Menganggap tak ada shalat Qabliyah Jum’at
8. Haram musafir untuk ziarah kemakam Rasul
9. Bahwa Rasul SAW tidak hidup dikuburnya
10. Dilarang mengucapkan kata sayidina kepada Rasulullah SAW
11. Tidak boleh membaca Qur’an untuk mayit
12. Dalam tasyahud ditukar kalimat السلام عليك dengan… السلام علي النبي
13. Menghina Imam Hanafi
14. Mendha’ifkan sejumlah besar Hadis Shahih
15. Haram saling berkunjung dihari raya.
16. Allah meliputi alam ini dari semua arah seperti bumi diliputi udara.
17. Dia menganjurkan supaya meruntuhkan kubah makam Nabi
18. Allah berkata-kata dengan suara dan bisa didengar, sementara kalam Allah qadim dan suara itu tidak qadim sebagaimana dipendapati oleh Abil Iz al-Hanafi dan Al-Albani memperkuat pendapat ini
19. Allah akan dilihat diakhirat berhadapan dengan hamba
20. Mengharamkan membaca shalawat dengan Jahar setelah azan
21. Mengkafirkan pengikut ASY’ARI dan MATURIDI
22. Orang yang masih menetap di Palestina dianggap KAFIR

C. AL-ALBANI DAN HADIS

Beliau telah menshahihkan dan mendhaifkan hadis. Bisakah beliau seperti yang dianggapnya itu ??? Jawabnya Al-Albani memang manusia luar biasa dalam melacur ilmu, padahal dia belum sampai kepada martabat bisa dan mampu untuk hal itu, sekali lagi dia telah melanggar Ijma’ para ahli hadis yang mengatakan bahwa untuk menshahihkan dan mendhaifkan suatu hadis adalah “al-Hafiz” ( yakni satu tingkatan keilmuan yang tinggi ). Yang mereka (para ahli hadis tersebut) secara kesepakatan belum layak mendapat predikat setingkat Muhaddist, apalagi seorang Al-albani yang pernah berkata’ aku ini muhaddist kitab” padahal muhaddis sesungguhnya yang menghafal ribuan hadis dengan sanad dan matannya sementara Al-Albani untuk sepuluh hadis saja tidak terhafalkannya. Setiap Al-Hafiz sudah pasti seorang muhaddist tetapi tidaklah seorang muhaddist menjadi seorang Al-Hafiz.
Seorang ulama Hasan Ali As-sagaf menuliskan tentang kebodohan dan kepikunan al-Albani, ia mengatakan bahwa al-Albani dalam menshahihkan dan mendha’ifkan suatu hadis tidak konsisiten, lebih dari 250 hadis yang dikatakannya shahih pada suatu ketika, namun didhaifkannya pada waktu yang lain.(lihat buku tanaqudhat al-Albani al-Wadihat)

Beberapa Hal Yang Penting ttg zikir

Beberapa Hal Yang Penting

1. al-Imam an-Nawawi berkata seyogiyanya bagi siapa yang sampai berita tentang hadits-hadits keutamaan amal (Fadhail A’mal) dari kebiasaan dan ibadah Rasulullah Saw, hendaklah diamalkan walaupun sekali saja supaya dia termasuk orang yang mengamalkannya (ahlinya), dan jangan ditinggalkan secara mutlak tetapi hendaklah diamalkannya apa yang mudah baginya karena sabda Nabi Saw dalam Hadits al-Muttafaq ‘Alaih “Apabila aku perintahkan kepada kamu sesuatu maka lakukanlah semampumu”.
2. Beliau berkata lagi “Para Ulama Muhadditsin dan Fuqaha berfatwa boleh dan baik beramal tentang fadilah, Targhib dan Tarhib dengan hadits dha’if tetapi tidak boleh dengan hadits palsu”.
Dengan inilah al-Hafiz Ibn Shalah berfatwa, sebagaimana juga hal ini dipendapati oleh kebanyakan ahli hadits seperti Imam ats-Tsauri, Ibn Hambal, Ibn ‘Uyainah, Ibn Mubarak, Ibn Mahdi dan Ibn Mu’in. Ibn ‘Adi telah membuat beberapa bab tentang hal ini dalam kitabnya al-Kamil, demikian pula al-Khatib dalam kitabnya al-Kifayah.

ZIKRULLAH
Dari Mu’az bin Anas dari Rasulullah Saw, bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw jihad apakah yang paling besar pahalanya, beliau bersabda “mereka-mereka yang banyak berzikir kepada Allah SWT”. Lelaki itu bertanya lagi, puasa siapakah yang paling besar pahalanya, beliau menjawab “mereka-mereka yang banyak berzikir kepada Allah SWT”. Lalu laki-laki itu bertanya lagi tentang shalat, zakat, puasa, haji dan shadaqah, Rasulullah hanya menjawab dengan jawaban yang sama.
Dari Mu’az bin Anas juga beliau meriwayatkan hadits tentang keutamaan Qulhuwallahu Ahad, Umar berkata, kalau begitu kami perbanyak membacanya ya Rasulullah, Rasulullah menjawab “kalimat Allah itu lebih banyak dan lebih baik”.
Oleh karena itu ahli Sufi adalah orang yang ahli zikir dan senantiasa berzikir kepada Allah ‘Azza wajalla.


FADILAH ZIKIR
Allah ‘Azza wajalla berfirman maka ingatlah Aku, Aku pun akan ingat kepadamu (QS : al-Baqarah : 152). Para ahli sufi berkata sekiranya dalam Qur’an tidak ada ayat yang menjelaskan anjuran zikir dan keutamaannya maka cukuplah ayat ini sebagai dalilnya. Firmannya lagi “Hai orang yang beriman, ingat kamulah Allah dengan ingat yang banyak dan bertasbihlah kepadanya pada waktu pagi dan petang (QS : al-Ahzab : 41-42). Maka tuntutan zikir adalah banyak tanpa dibatasi oleh waktu dan bilangan serta cara berbeda dengan ibadah-ibadah yang mahdhah, inilah menunjukkan keutamaan zikir.
Allah ‘Azza Wajalla memuji para Ulil Albab karena mereka melakukan apa yang disebut Allah dalam firman “mereka itulah yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring. Dan mereka berfikir tentang kejadian langit dan bumi (QS : Ali Imran : 191).
Maka makna ayat ini adalah orang yang tidak melakukan zikir dan fikir tidaklah disebut Ulil Albab. At-Tarmizi meriwayatkan daripada Abi Sa’id al-Khudri, bahwa Nabi ditanya seseorang, “hamba-hamba manakah yang lebih utama derjatnya disisi Allah pada hari kiamat”, beliau bersabda : adalah laki-laki dan perempuan yang berzikir kepada Allah. Ia berkata lagi, apakah lebih afdhol juga orang yang berperang di jalan Allah” beliau bersabda : walaupun ia telah menghunus pedangnya untuk orang kafir musyrik sehingga mereka hancur dan ia telah menumpahkan darah niscaya orang yang berzikir banyak kepada Allah adalah orang yang lebih utama derjatnya.
At-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang sahih dari Jabir r.a., beliau bersabda : tidak ada satu amal seseorang yang lebih menyelamatkan daripada azab Allah kecuali dengan zikrullah. Ditanya lagi, “dan apakah jihad tidak lebih afdhol, beliau bersabda : ya, walaupun jihad fi sabilillah.
At-Tarmizi dan Ibn Majah meriwayatkan sebuah hadits dari Abi ad-Darda’ Rasulullah bersabda : maukah kamu ku beritahu amalmu yang terbaik dan yang paling bersihnya disisi Rajamu dan yang paling tinggi derjatnya disisi kamu dan lebih baik infaqmu dari emas dan perak dan lebih baik daripada memerangi atau membunuh musuh-musuhmu, kamu tebas leher mereka dan mereka tebas lehermu, mereka berkata : mau ya Rasulullah, beliau bersabda : zikrullah.
Karena inilah para ahli shufi mengatakan berzikir dengan lalai itu lebih baik daripada lalai dari berzikir.


SEBAB KEUTAMAAN ZIKIR

Yang dimaksud dengan keutamaan zikir itu ialah apabila zikir itu dilakukan dengan syarat-syarat zahir dan batin.Dia(zikir)itu akan memberi dampak yang sangat signifikan bagi kita,baik disaat kita tertimpa musibah maupun tidak.Namun jika kita mengingat allah saat susah saja,maka itu dapat dikatakan mempermainkan Allah,logikanya,sedangkan manusia aja jengkel kalau kita mendekatinya kalau disaat susah,namun saat senang lupa atau lalai padanya apalagi dengan Allah,yang hakikatnya tidak membutuhkan sedikut pun amal ibadah hambanya terebut.Akan tetapi Allah maha segalanya,insya allah kalaupun kita mendekat padaNYA disaat susah saja lebih baik dari pafda tidak sama sekali(lalai selamanya)